Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 Januari 2011

IBU

Sebuah catatan dari salah satu video klip di youtube sangat mengesankan bagi saya...!!!
lalu saya berfikir untuk berbagi tentang catatan tersebut. kira-kira catatannya begini.

"Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan kedunia, menjelang diturunkan dia berkata kepada Tuhan, "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia tetapi bagaimana cara saya hidup disana?, saya begitu kecil dan lemah", kata si bayi. Tuhan menjawab, "Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu”. “tapi disurga yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia.” Demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab. “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia. Si bayi pun bertanya kembali. “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?” sekali lagi Tuhan menjawab “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa”. Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?” dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab. “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”  si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan  pertanyaannya, “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi” dan Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. Walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu. Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya. “Tuhan . . .  Jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau beritahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?” Tuhanpun menjawab “Kamu dapat memanggil malaikatmu . . . . IBU . . . .

Kenanglah Ibu yang menyayangimu. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi . . . . ingatlah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu. Ingatlah engkau ketika ibu mengusap lembut kepalamu? . . .  dan ingatlah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit? Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan. Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan dimasa datang. Dimasa ketika ibu telah tiada . . . .  tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita. Tak ada lagi senyuman indah . . . . tanda bahagia. Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya. Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya. Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu setiap hembusan nafasnya. Kembalilah segera . . . . .  peluklah ibu yang selalu menyayangimu. . . . ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya. Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya . . . . ibu . . .  maafkan aku. Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.

Semoga catatan ini dapat mengingatkan kita tentang sebuah arti kasih sayang yang tak pernah diharapkan balasannya dari seorang IBU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar